Meringkas Informasi Dari Koran
MAKASSAR, BKM- siapa
yang menyangka kalau para pekerja pengepakan ikan harus menahan dingin dan
beresiko tinggi. Setiap hari mereka berada di dalam ruangan pengawet ikan
dengan suhu dingin yang cukup tinggi.
Tidak
tanggung-tanggung mereka harus siap menanggung cacat tubuh, bahkan mati
sekalipun.
Betapa
tidak perusahaan pengepakan ikan yang berada di Kawasan Industri Makassar
(KIMA) ini hanya memiliki tenaga manual. Ironisnya, para pekerja di perusahaan
tersebut tidak mendapat jaminan kesehatan.
“Sepuluh
tahun saya bekerja di sini. Saya bagian pengawetan ikan. Setiap hari berada di
dalam ruangan dingin, kadang saya menggigil dan sudah beberapa kali sakit
karena kedinginan,” kata Ira (30), salah seorang karyawan di perusahaan
pengepakan ikan di KIMA.
Warga
asal Bulukumba ini menuturkan, pekerjaannya itu sangat beresiko, sudah banyak
karyawan yang sakit dan tidak mampu melanjutkan pekerjaannya.
“Bagaimana
tidak sakit, setiap hari kami berada dalam lemari es, tempat pengawetan ikan,’
ujarnya.
(R4/C)
Ide-ide pokok berita
-
Setiap hari pekerja
pengepakan ikan berada dalam ruangan pengawet ikan dengan suhu dingin yang
cukup tinggi.
-
Mereka harus siap
menanggung cacat tubuh, bahkan mati sekalipun
-
Para pekerja tidak
memiliki jaminan kesehatan
-
Banyak karyawan yang
sakit dan tidak mampu melanjutkan pekerjaannya.
Ringkasan berita
Di Makassar, setiap hari para pekerja pengepakan
ikan berada di dalam ruangan pengawet ikan dengan suhu dingin yang cukup
tinggi. Sementara mereka harus siap menanggung cacat tubuh, bahkan mati
sekalipun. Terlebih lagi mereka tidak memiliki jaminan kesehatan, akibatnya
banyak karyawan yang jatuh sakit dan tidak mampu melanjutkan pekerjaannya.
1 komentar:
ijin share yah kak
sindonews
Posting Komentar